Assalamualaikum , salam sejahtera :D
I was recently having a few not so good moments. I’m angry with my life, people around me.
I feel being exploited and down. I need to express my feeling and decided to wrote about it but I will not wrote it too specific, too sensitive and too publicly. Haha. I’m not gonna say like “I’m mad at you Fuc**r”
So, I made a general writing about my general anger. I don’t know how to call it, a poem maybe. I used to write things like this when I was in school but never wrote something about anger. Anyway, this is my err poem, called “Sumpah Seranah”
Sumpah Seranah
Hidup ini tak selalunya indah,
Maka lahirlah pula yang dinamakan sedih, gundah dan marah,
Tak semua kemarahan dapat ditahan,
Maka kita mula menyumpah seranah.
Apabila semua serba tak kena dan salah,
Apabila yang baik sering dipejamkan,
Apabila sabar hilang kuasanya,
Maka kita melontarkan sumpah seranah.
Tatkala makhluk bernama manusia alpa tentang asal usulnya,
Yang disibukkan hanyalah kepentingan diri,
Bongkak dan tamak itu yang pasti,
Mana hilangnya nilai moral dalam diri,
Maka manusia itulah lagi menyumpah seranah.
Ada yang rasa dirinya cukup hebat,
Sehingga lupa tanggungjawab yang pasti,
Merasa diri sentiasa diatas, dipijak pijak yang berada di bawah,
Dihina hina yang kurang upaya,
Ditangguh tangguh apa yang patut diberi,
Maka menyumpah seranahlah manusia ini lagi.
Mana hilangnya semangat setiakawan,
Ada yang ada hanya sedang senang,
Mana mampu membela diri,
Apabila sahabat sendiri mengkhianati,
Haruskah diajar bagaimana menjadi sahabat sejati,
Tidak lain tidak bukan, sumpah seranah diberi kembali.
Kitakah yang menyumpah, kitakah yang disumpah,
Masing masing tidak mahu mengalah,
Akhirnya, maki hamun juga yang kedengaran,
Bagaimana lagi harus dilakukan, jika semua terlalu mengikut perasaan,
Marilah kawan, marilah teman,
Buangkan saja amarah itu, hentikanlah kepentingan diri,
Hormatilah sekeliling anda, sebelum semuanya memakan diri.
So, that’s it. My writing yang bolehlah dikatakan sebagai sajak :P
I learn to be careful with what I’m gonna say. I tried as hard as possible to make this whatever-poem look general, because I don’t want end up telling the world about my privacy, just like you know, the girl yang admit pasal dirinya dah tak virgin. I believe she’s actually sad with what she has done and at one time, she can’t handle to be strong anymore and she makes a denial. She denied that she is sad. Just like my denial when my mom passed away, I denied I was sad and at last I become angry at my life. Actually, we do have personal issue that we didn’t realize. We think we’re fine but actually we’re not. Don’t be ashamed to see a doctor/psychiatrist/ counseling. :D
So I’m gonna stop here before I babbling too much.
That’s it for now. Take care. Senyum lebar sampai ke telinga.
Jangan marah marah, dan jangan buat orang marah.
Remember we have to respect everyone. Even the girl yang admit ‘proudly’ pasal dia da tak virgin tuh.
She might have an issue and we know nothing about her. Siapa kita nak hukum orang lain.
Just because certain things that she said, doesn’t mean we can assume we know her well and judge her.
Let just pray for world peace :D
With lots of Lurve,
LailaEnzai
No comments:
Post a Comment
so what do you think? :)